Gencatan Senjata Palestina-Israel, UNRWA Siap kirim 4.000 Truk Bantuan ke Jalur Gaza

20 Jan 2025

IVOOX.id – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina, UNRWA, menyatakan kesiapan untuk mengirim hingga 4.000 truk bantuan kemanusiaan, yang setengahnya akan dialokasikan membawa makanan dan tepung, memasuki Jalur Gaza.

Mengutip Antara, Komisioner Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini pada Minggu (19/1/2025) menyatakan bahwa serangan terhadap konvoi truk bantuan di Gaza bisa jadi menurun begitu bantuan kemanusiaan mengalir masuk menyusul berlakunya gencatan senjata.

Ia menegaskan komitmen pihaknya untuk terus melaksanakan mandat di Jalur Gaza maupun Tepi Barat meski pelarangan terhadap UNRWA yang diberlakukan otoritas Israel mulai berlaku 30 Januari mendatang.

UNRWA adalah satu-satunya badan yang mampu menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan yang penting bagi masyarakat Palestina.

Dalam perkembangan terkait, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di wilayah pendudukan Palestina, Rik Peeperkorn, menyatakan bahwa pihaknya berencana mendirikan sejumlah rumah sakit lapangan di Jalur Gaza.

Ia menyatakan, rumah sakit lapangan tersebut adalah untuk membantu menjalankan sistem layanan kesehatan Gaza yang sangat terdampak akibat agresi Israel setidaknya selama dua bulan ke depan.

Sementara itu sudah lebih dari 550 truk yang membawa bantuan kemanusiaan berhasil memasuki Jalur Gaza melalui titik perbatasan Rafah pada hari pertama berlakunya gencatan senjata, Minggu (19/1/2025) waktu setempat.

"Sejak Minggu pagi, 552 truk pembawa bantuan kemanusiaan telah memasuki Gaza, termasuk 242 truk bantuan yang dialokasikan untuk bagian utara Jalur Gaza," demikian keterangan sumber kementerian dalam negeri Gaza, dikutip dari Antara, Senin (20/1/2025).

Sumber itu mengatakan bahwa truk bantuan kemanusiaan yang memasuki Gaza tersebut membawa bahan bakar, pasokan alat medis, serta makanan termasuk sayuran dan buah-buahan.

Ia juga memastikan bahwa upaya memperbanyak masuknya truk bantuan ke Jalur Gaza demi memenuhi kebutuhan masyarakat Palestina di Gaza terus berjalan.

Secara terpisah, media Mesir Al-Qahera News melaporkan bahwa 330 truk bantuan, termasuk 20 truk bahan bakar, memasuki Jalur Gaza melalui titik-titik perbatasan Al-Auja dan Kerem Shalom yang dikendalikan Israel.

Kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada Minggu pukul 11:15 pagi waktu setempat setelah implementasinya sempat tertunda hampir tiga jam karena Israel menuduh Hamas menunda-nunda merilis nama sandera yang akan dibebaskan.

Gencatan senjata sebelumnya direncanakan mulai berlaku pukul 08:30 pagi.

Tiga Sandera Pertama Dibebaskan

Mengutip Antara, Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyerahkan tiga sandera Israel pertama yang mereka bebaskan kepada Palang Merah dalam rangka implementasi tahap pertama kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Ketiga sandera tersebut diserahkan oleh Brigade Al-Qassam di Alun-Alun Saraya, Gaza City tengah, pada Minggu (19/1/2025) waktu setempat.

Ratusan personel Al-Qassam dan kendaraan-kendaraan mereka dilaporkan ramai berhimpun di Gaza City tengah ketika proses penyerahan sandera berlangsung.

Militer Israel selanjutnya memastikan bahwa mereka telah menerima pemberitahuan dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC) bahwa ketiga sandera, atas nama Romi Genen, Emily Damari, dan Doron Steinbrecher, telah diterima dari Hamas.

Pihak Zionis kemudian menyatakan bahwa ketiga sandera wanita tersebut sudah mereka terima dari Palang Merah.

Menurut harian Yedioth Ahronoth, ketiga sandera dibebaskan dalam keadaan sehat.

Terpisah, ribuan aparat keamanan Gaza mulai dikerahkan di beberapa area di wilayah kantong tersebut pada Minggu menyusul berlakunya gencatan senjata dengan Israel, demikian ungkap otoritas setempat.

Kantor media pemerintah Gaza mengatakan pengerahan tersebut berdasarkan rencana untuk menjaga keamanan dan menegakkan aturan di seluruh wilayah.

"Kota-kota mulai kembali beroperasi dan merehabilitasi jalan-jalan, tak lama setelah gencatan senjata dimulai,” tambahnya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Antara, Minggu (19/1/2025).

Selain itu, kementerian dan institusi pemerintah "sudah siap sepenuhnya untuk bekerja di bawah rencana pemerintah untuk memastikan kehidupan kembali normal secepatnya.

Namun, otoritas tetap memberi peringatan kepada warga untuk tetap waspada selama melakukan perjalanan antar wilayah di Gaza.

Sementara itu, pemulangan para pengungsi akan dilakukan tujuh hari setelah gencatan senjata berlaku.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong