IVOOX.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan pada hari peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Penurunan ini diduga terjadi karena pasar tidak cukup percaya diri dengan susunan kepemimpinan dalam Danantara.  

Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Indef, Andry Satrio Nugroho, menjelaskan bahwa IHSG dibuka melemah ke level 6.700. Beberapa saham perusahaan yang berada di bawah pengelolaan Danantara juga mengalami koreksi, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang turun ke level 5.000, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ke 2.610, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di level 4.260. 

"Ini bisa menjadi alarm bagi kita semua. Dari respons pasar, tampaknya kepercayaan terhadap peluncuran Danantara masih kurang kuat," ujar Andry dalam diskusi publik Indef, Senin (24/2/2025). 

Dalam kepemimpinan Danantara, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani didapuk sebagai CEO, sementara Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO). Dewan Pengawas Danantara berada di bawah Menteri BUMN Erick Thohir. 

Andry menilai bahwa komposisi ini menimbulkan pertanyaan terkait independensi Danantara. "Menteri Investasi merangkap sebagai CEO Danantara dan diawasi oleh Menteri BUMN. Ditambah lagi, Direktur Operasionalnya adalah Wakil Menteri BUMN. Ini seakan menunjukkan bahwa regulator juga menjadi operator," katanya. 

Hal ini, menurut Andry, memunculkan kekhawatiran di kalangan investor mengenai potensi intervensi politik dalam pengelolaan Danantara. "Pasar tampaknya belum cukup puas dengan struktur yang ada saat ini, dan itu terlihat dari pergerakan IHSG," ujarnya. 

Dengan reaksi negatif dari pasar, evaluasi terhadap tata kelola Danantara bisa menjadi faktor penting untuk meningkatkan kepercayaan investor ke depannya.