Ini Syarat Indonesia Menjadikan Pandemi COVID-19 sebagai Normal Baru Seperti Singapura
IVOOX.id, Jakarta – Singapura tengah mencoba melakukan normal baru, yaitu berdamai dengan COVID-19, sebab mereka meyakini virus itu tidak akan dapat dilenyapkan dan akan menjadi endemik. Hal itu, menurut Peneliti Maarif Institute Endang Tirtana, bisa dicontoh juga oleh Indonesia.
Untuk mencapai hal tersebut, menurutnya setidaknya ada empat hal kunci yang harus segera dilakukan agar normal baru dapat dijalankan di Indonesia.
Endang Tirtana dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (29/6), mengatakan upaya pertama sebagai kunci normal baru yakni menggencarkan vaksinasi COVID-19. Langkah tersebut tengah digenjot oleh pemerintah melalui berbagai sektor.
“Menciptakan herd immunity merupakan langkah awal agar Indonesia bisa segera mencapai new normal. Bahkan saat ini institusi Polri tengah menargetkan vaksinasi satu juta warga per hari, belum lagi Presiden Joko Widodo menargetkan 2 juta dosis vaksin per hari pada Agustus 2021,” katanya seperti dilansir Antara.
Upaya kedua adalah pentingnya menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, makan makanan bergizi, filter Informasi Hoaks (6M).
Selain itu, pemerintah menurut dia juga tetap harus memperketat testing (pengetesan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan) atau 3T.
“Walaupun nantinya telah terbentuk herd immunity masyarakat tetap harus membiasakan hidup dengan pola 6M. Ini sebagai upaya mencegah terjadinya gelombang penularan secara massal. Selain itu, pemerintah tetap harus menjalankan 3T sebagai langkah pencegahan varian atau virus baru yang mungkin masuk ke Indonesia,” jelasnya.
Pemerintah tetap harus memperkuat fasilitas kesehatan sebagai upaya ketiga agar Indonesia dapat hidup berdampingan dengan virus COVID-19.
Menurut dia jika benar nanti COVID-19 menjadi endemik, maka fasilitas kesehatan harus ditingkatkan untuk mencegah kematian akibat virus tersebut.
“Kalau fasilitas kesehatan tidak ditingkatkan akan percuma, saat terjadi peningkatan kasus fasilitas tidak memadai dan akhirnya menyebabkan kematian. Kita harus bisa meminimalisir hal tersebut, belum lagi fasilitas untuk pengembangan obat dan vaksin. Sembari menangani pandemi, pemerintah harus menyiapkan rencana untuk peningkatan fasilitas kesehatan,” ucapnya.
Upaya terakhir adalah kesadaran masyarakat. Segala upaya yang dilakukan pemerintah akan sia-sia saat masyarakat yang coba dilindungi abai akan kesehatan dan lingkungannya.
Akhirnya, lanjut dia segala daya dan upaya yang telah dilakukan tak akan menghasilkan perubahan yang optimal.
Dia menyebutkan tantangan terbesar Indonesia dalam penerapan normal baru adalah soal luas wilayah. Indonesia sangat berbeda dengan Singapura baik secara jumlah penduduk maupun luas wilayahnya, oleh sebab itu tanpa ada sinergi masyarakat dan pemerintah, maka pandemi ini tak akan pergi.
“Indonesia sudah punya musuh bersama untuk dapat bersatu. COVID-19 adalah lawan nyata yang menyebabkan semua sektor terdampak, untuk itu mari kita dukung upaya pemerintah keluar dari pandemi dan memulai new normal,” ujarnya.
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?