IVOOX.id – Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo mengatakan, untuk menggenjot target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pemerintah perlu mendapat dorongan dan kontribusi dari sektor swasta.

"Jelas untuk mencapai pertumbuhan tinggi itu kita perlu mengandalkan pertumbuhan di sektor swasta," kata Drajad di Hotel Le Meridien Jakarta, Rabu (9/10/2024).

Meski begitu dia menyayangkan lantaran di sektor swasta sendiri masih sering terhambat pertumbuhannya oleh regulasi dan birokrasi. Menurutnya birokrasi untuk sektor swasta ini terlalu gemuk.

"Swasta kita selalu terhalang oleh regulasi dan birokrasi, birokrasi kita terlalu gemuk dan setiap unit di dalam birokrasi itu pasti pengen bikin peraturan, pasti pengen bikin perizinan, pasti pengen bikin pengawasan," katanya.

Oleh karenanya kata dia mau tidak mau strategi yang nantinya harus disiapkan yakni penguatan government untuk mendorong debirokratisasi dan deregulasi.

"Karena kita ada badan gizi, ada lagi badan penerimaan. Jadi nambahnya karena ada badan, kemudian ada kementerian. Tapi disesuaikan dengan skup masalahnya. Cuma di internal, satu persatu kementerian dan lembaga kita harapkan ada di birokratisasi dan diregulasi supaya swasta ini bisa maju cepat," katanya.

Namun dia mengakui dalam prosesnya penyederhanaan regulasi dalam sistem birokrasi itu akan terjadi time gap yang panjang, sehingga untuk menyiasatinya pemerintah perlu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui belanja negara.

"Nah, selama proses ini, ada time gap ini, selama ada gap ini, itu mau gak mau yang harus step in adalah belanjaan negara. Yang memang ada di bawah kendali pemerintah. Jadi investasi dan belanjaan negara, kalau kita lihat agregat expenditures ya, jadi pengeluaran pemerintah dan investasi, itu kita harapkan nanti dia yang akan men-trigger private consumption," ujar dia.