KKP Angkat Isu Kesejahteraan Nelayan Perempuan dalam Forum Internasional LME ke 24
IVOOX.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memaparkan capaian kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) serta dampak dari pelaksanaan proyek Global Environment Facilities (GEF) 6 Coastal Fisheries Initiative (CFI) Indonesia dalam forum internasional 24th Annual Large Marine Ecosystem (LME) and Coastal Partners Conference yang digelar pada 14–16 Mei 2025 di Athena, Yunani. Salah satu isu yang di angkat mengenai kesejahteraan nelayan perempuan.
Dodiet Rachmadi Slamet, Ketua Tim Pengarah Pemantauan di atas Kapal Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, mengungkapkan bahwa proyek GEF6 memberikan dampak langsung yang signifikan, terutama bagi nelayan skala kecil. Tercatat sebanyak 5.238 nelayan, termasuk 3.522 di antaranya pria, telah menjadi penerima manfaat dari proyek ini.
Capaian lainnya mencakup pelatihan dan peningkatan standar keselamatan kerja. Sebanyak 109 nelayan telah memperoleh sertifikasi pelatihan dasar keselamatan dan kesehatan kerja (K3), dengan tingkat penempatan mencapai 78 persen. Selain itu, terbentuk pula 58 Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan anggota sekitar 430 nelayan, serta 150 nelayan telah mendapatkan perlindungan melalui asuransi BPJS Ketenagakerjaan.
GEF6 juga membawa dampak signifikan bagi pemberdayaan wanita nelayan. Sebanyak 1.637 perempuan nelayan telah menerima pelatihan peningkatan kapasitas dan penguatan mata pencaharian. Mereka mampu menghasilkan 1.927 produk olahan perikanan, dan kelompok bimbingan mencatatkan total pendapatan senilai Rp111,8 juta sepanjang 2024, meningkat 193 persen dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp38 juta.
“Kami membantu memanajemen beban kerja perempuan nelayan lewat pendekatan kelompok. Harapannya, proses produksi menjadi lebih efisien tanpa membuat jam kerja mereka berlebihan. Kami juga terus mendorong diversifikasi usaha di sektor hilir agar nilai tambah semakin meningkat,” ujar Dodiet dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/5/2025).
Mohammad Abdi Suhufan, Tenaga Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Perlindungan Nelayan dan Awak Kapal Perikanan, menjelaskan bahwa proyek GEF6 CFI Indonesia merupakan langkah nyata untuk mewujudkan model pengelolaan perikanan berbasis ekosistem yang bisa direplikasi secara nasional bahkan global. Proyek ini menjadi bagian dari implementasi kebijakan PIT yang bertujuan menghadapi tantangan pengelolaan perikanan secara berkelanjutan di tengah tekanan global terhadap sumber daya laut.
“Pertemuan LME and Strategic Partner 2025 merupakan forum kunci yang diinisiasi oleh Sekretariat GEF. Forum ini menjadi ajang penting untuk membahas portofolio GEF-9 bersama mitra strategis serta perwakilan negara-negara undangan,” ujar Abdi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/5/2025).
Forum LME and Strategic Partner 2025 menjadi momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan berbasis ekosistem serta inklusif terhadap kelompok rentan, termasuk perempuan nelayan, di hadapan para pemangku kepentingan global.
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?