KSAL Pastikan Pengusutan Kasus Pembunuhan Jurnalis Perempuan di Banjarbaru

28 Mar 2025

IVOOX.id – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali memastikan kasus pembunuhan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, yang pelakunya diduga seorang prajurit TNI AL berpangkat kelasi satu, bakal diusut dengan transparan.a

Laksamana Alimenyebut prajurit TNI AL itu, jika terbukti bersalah, bakal dihukum berat.

“Pokoknya proses hukum transparan, dan dihukum berat. Ya (hukuman beratnya, red.) nanti pengadilan yang menentukan,” kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/3/2025), dikutip dari Antara.

Dalam kesempatan terpisah, Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan Mayor Laut PM Ronald Ganap menjelaskan prajurit TNI AL yang diduga membunuh seorang jurnalis perempuan itu ialah Kelasi Satu J. Dia telah berdinas sebagai prajurit selama kurang lebih 4 tahun. Di Lanal Balikpapan, Kelasi Satu J telah berdinas selama kurang lebih sebulan.

Mayor Ronald menyebut Kelasi Satu J saat ini ditahan dan diperiksa di Detasemen Polisi Militer Lanal Balikpapan.

“Sesuai dengan arahan pimpinan TNI AL, proses hukum akan disampaikan secara terbuka sebagai wujud transparansi pengungkapan kasus yang libatkan oknum anggota. Tidak ada yang ditutupi,” kata Dandenpom Lanal Balikpapan saat jumpa pers di kantornya, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (26/3/2025), dikutip dari Antara.

Korban pembunuhan merupakan seorang jurnalis perempuan berusia 23 tahun, yang sehari-hari bertugas meliput di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Korban diduga dibunuh pada 22 Maret 2025.

Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan, dalam kesempatan terpisah, menegaskan kasus itu menjadi perhatian kepolisian. Polda Kalimantan Selatan, yang mengusut kasus itu bersama polisi militer, berjanji segera menyampaikan hasil penyelidikan manakala ada informasi terbaru dari hasil penyelidikan, termasuk hasil visum, dan hasil olah tempat kejadian perkara.

Jasad korban ditemukan warga tergeletak di tepi jalan bersama sepeda motor miliknya. Awalnya, kematian korban diyakini akibat kecelakaan tunggal. Namun, beberapa warga kemudian tidak menemukan tanda-tanda kecelakaan, tetapi justru menemukan bekas luka-luka lebam.

Korban Dikenal Ceria dan Mudah Bergaul

Jurnalis Newsway.co.id asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) yang menjadi korban pembunuhan, Juwita (23) dikenal sebagai pribadi ceria dan mudah bergaul di kalangan rekan kerja.

"Saya pertama kali kenal Juwita saat masih sering liputan bareng di lapangan. Dia orangnya ceria, mudah bergaul, dan sangat supel. Namun, dalam urusan pribadi, dia cukup tertutup, terutama kepada teman laki-laki. Kalau pun berbagi cerita, itu hanya kepada sahabat perempuan yang benar-benar dekat dengannya," ujar Redaktur Newsway Suroto alias Isur di Banjarmasin, Kamis (27/3/2025), dikutip dari Antara.

Kepergian Juwita yang mengabdi sebagai jurnalis media jaringan lokal Newsway.co.id, dikatakan Isur, menyisakan luka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, serta insan pers di Kalsel.

Meski dikenal ceria dan mudah bergaul, Isur mengungkapkan Juwita cukup tertutup terhadap urusan pribadi.

Sebagai jurnalis, Juwita dikenal profesional dan memiliki hubungan baik dengan narasumber. Bahkan, sejumlah narasumber yang menanyakan keberadaan jurnalis wanita tersebut ketika mulai jarang liputan di lapangan.

"Beberapa narasumber sering bertanya, Kok Juwita jarang datang lagi, Itu artinya, dia menjalin hubungan sosial yang baik dengan mereka," tambah Isur.

Juwita bergabung dengan Newsway sejak 2022, ketika media tersebut masih dalam tahap awal berkembang. Sebagai wartawan muda, ia menunjukkan keseriusan dalam dunia jurnalistik, bahkan telah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan dan menjadi anggota muda Dewan Pers serta anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel.

Selain aktif sebagai jurnalis, Juwita juga tengah menyelesaikan masa skripsi S1 di sebuah universitas di Kalimantan Selatan. Karena fokus pada studi, dalam enam bulan terakhir ia lebih banyak berperan sebagai kontributor Newsway.co.id.

"Ketika dia mau menyelesaikan skripsi, Juwita sempat meminta untuk tidak aktif mencari berita. Kami memahami itu, sehingga dia hanya mengirim berita jika ada waktu luang," jelas Isur.

Sejak kecil, Juwita bercita-cita menjadi jurnalis yang berpengaruh. Keluarga dan temannya mengenal korban sebagai sosok yang sangat gigih mengejar impian seperti jurnalis terkenal Najwa Shihab.

"Dia memang serius di dunia jurnalistik. Bahkan keluarganya bilang, dia ingin seperti Najwa Shihab. Cita-citanya tinggi dan dia bekerja keras untuk itu," ungkap Isur.

Sebagai seorang jurnalis, Juwita selalu tampil rapi dan modis saat bertugas di lapangan. Ia dikenal sebagai penulis yang cermat, menghasilkan karya jurnalistik berkualitas yang jarang memerlukan banyak penyuntingan.

Kematian Juwita yang tragis membawa duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya di Newsway, sebagai bentuk penghormatan, Redaksi Newsway memutuskan untuk mengubah tampilan situs mereka menjadi latar hitam sebagai tanda berkabung.

"Pada 22 Maret merupakan hari berkabung bagi Newsway Kami sangat kehilangan sosok Juwita," tutur Isur dengan nada penuh kesedihan.

Selain itu, insan pers di Kalimantan Selatan turut memberikan perhatian besar terhadap kasus ini. Beberapa wartawan bahkan membentuk tim investigasi independen untuk mengungkap lebih dalam penyebab kematian Juwita.

"Kami berharap kasus ini dituntaskan, pihak tempat bernaung pelaku sudah menyatakan akan membuka kasus ini selebar-lebarnya. Kami harap itu bukan sekadar pernyataan, tetapi benar-benar dilakukan. Kejahatan ini harus diadili dengan maksimal, dan pelaku mendapatkan hukuman yang pantas atas perbuatannya," tegas Isur.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong