Mendag Sebut Indonesia Masih Lanjutkan Negosiasi Tarif dengan AS
IVOOX.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) masih berjalan, yang diharapkan dapat menurunkan tarif untuk komoditas yang tidak diproduksi di Negeri Paman Sam.
Namun demikian, Budi menyatakan belum bisa memberi bocoran lantaran masih dalam proses negosiasi.
"Untuk komoditas, mungkin belum bisa saya sampaikan. Tetapi dalam proses negosiasi kita juga ingin mendapatkan penurunan tarif seperti komoditas yang tidak dimilik atau tidak diproduksi AS," ujar Budi dalam jumpa pers Kinerja Perdagangan Semester 1 2025 di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (4/8/2025), dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, negosiasi akan terus berjalan hingga terjadi kesepakatan kedua negara. Menurutnya, tarif impor 19 persen masih dimungkinkan untuk berubah sebelum 1 September 2025.
"Sekarang prosesnya masih berjalan, memang yang resiprokal dapat 19 persen itu berlaku 7 hari setelah 31 Juli. Sekarang proses negosiasi juga masih berjalan sebenarnya, mudah-mudahan sebelum 1 September sudah selesai," imbuhnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut Amerika Serikat menjadi negara penyumbang surplus neraca perdagangan yang terbesar dengan nilai 9,92 miliar dolar AS pada periode Januari-Juni 2025.
Amerika Serikat menjadi negara penyumbang surplus neraca perdagangan yang terbesar dengan nilai 9,92 miliar dolar AS pada periode Januari-Juni 2025.
Dari sisi ekspor, Amerika Serikat berada pada urutan kedua terbesar dengan nilai 14,79 miliar dolar AS pada periode Januari-Juni 2025.
Tiga komoditas penopang adalah mesin dan perlengkapan elektrik sebesar 2,80 miliar dolar AS, alas kaki sebesar 1,29 miliar dolar AS, pakaian dan aksesoris (rajutan) 1,28 miliar dolar AS.
Secara kumulatif Januari hingga Juni 2025, nilai ekspor meningkat 20,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Rencana tarif baru yang disahkan melalui perintah eksekutif Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mulai berlaku efektif pada 7 Agustus, enam hari setelah batas waktu sebelumnya diumumkan, menurut laporan CNN, pada Jumat.
Sebelumnya pada Kamis, 31 Juli 2025, malam, Trump menandatangani sebuah dekret yang menjatuhkan tarif mulai dari 15-41 persen untuk produk-produk yang dipasok ke AS dari 60 lebih negara. Tarif baru tersebut awalnya diperkirakan mulai berlaku efektif pada Jumat, 1 Agustus.
CNN melaporkan bahwa tarif tersebut baru akan efektif pada 7 Agustus guna memberikan waktu yang cukup bagi Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS untuk mengubah sistem yang diperlukan.
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?