Menteri P2MI dan PBNU Jalin Kerja Sama untuk Optimalkan Kompetensi Pekerja Migran
IVOOX.id – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, terus mendorong peningkatan kualitas Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil dengan menggandeng 26 ribu pesantren Nahdlatul Ulama (NU) dan lebih dari 200 Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU).
Dalam rangka mengoptimalkan persiapan pekerja migran yang kompeten, Menteri Karding menandatangani nota kesepahaman dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Penandatanganan tersebut dilakukan dalam rangkaian Munas dan Konbes NU 2025 yang berlangsung di Sultan Hotel and Residence, Jakarta Pusat, pada Rabu (5/2/2025).
“Nahdlatul Ulama sebagai salah satu ormas terbesar di Indonesia mempunyai lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Sekitar 26 ribu pesantren dan lebih dari 200 lembaga pendidikan tinggi di bawah amanat NU. Ini yang akan kita semua kerja samakan,” ujar Menteri Karding.
Ia menjelaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya berfokus pada pendidikan dan pelatihan bagi calon pekerja migran, tetapi juga mencakup langkah-langkah perlindungan mereka. Menurutnya, bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini harus dimanfaatkan dengan baik agar bisa menciptakan generasi emas yang kompetitif di tingkat global.
“Menyambut Indonesia Emas 2045 dan revolusi industri 5.0, semua lembaga harus bekerja sama demi kesejahteraan di periode yang rawan ini. Banyak negara masih memulihkan ekonomi dari masa pandemi Covid dengan cara membuka diri kepada pekerja migran, termasuk dari Indonesia,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pekerja migran yang diberangkatkan ke luar negeri tidak boleh mengalami keterbatasan dalam hal keterampilan dan pengetahuan. Oleh karena itu, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan kompetensi mereka agar dapat bersaing di pasar internasional.
“Dari sinilah jaringan sekolah NU dapat ikut andil melindungi pekerja migran Indonesia dari sisi pendidikan,” ujarnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pemahaman terhadap isu-isu global agar calon pekerja migran dapat lebih siap menghadapi tantangan, termasuk dalam menghindari berbagai modus kejahatan yang semakin berkembang.
“Saya percaya organisasi pendidikan di bawah NU, dari pusat sampai tingkat kabupaten, dan otonom masing-masing pribadi insan NU dapat menyambut tantangan kesejahteraan di masa depan. Saya berharap dari penandatanganan ini, ada hasil konkret yang bermanfaat langsung kepada masyarakat,” kata Menteri Karding.
Menteri Karding, mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini tengah berupaya mengonsolidasikan sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pekerja migran Indonesia agar lebih siap menghadapi persaingan global.
“Kami memang menandatangani MoU yang salah satunya adalah kita ingin mengonsolidasikan sekolah-sekolah yang ada di bawah naungan PBNU, termasuk pelatihan dan juga keperawatan, yang bisa kita siapkan untuk menyambut pembukaan lapangan kerja di beberapa tempat,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa peluang kerja bagi tenaga kerja Indonesia di luar negeri semakin terbuka, terutama di kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Keunggulan pekerja migran Indonesia dalam penguasaan bahasa menjadi salah satu faktor yang membuat mereka lebih kompetitif dibandingkan tenaga kerja dari negara lain.
“Termasuk kemungkinan kita kirim ke Arab atau Uni Emirat Arab, karena mereka sudah biasa rata-rata bahasa Inggris dan Bahasa Arabnya sudah bagus. Jadi kita sangat berkepentingan, sehingga sekolah-sekolah mereka ini kita ajak kerja sama,” ujarnya.
Selain menjalin kerja sama dengan PBNU, pemerintah juga berencana memperluas kolaborasi dengan organisasi lain, termasuk Muhammadiyah. Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa peningkatan keterampilan dan pelatihan bagi calon pekerja migran dapat mencakup berbagai sektor dan wilayah.
“Kami juga rencananya mau sowan ke Muhammadiyah. Tujuannya sama, pokoknya ini intinya kita harus banyak menyiapkan peningkatan Sumber Daya Manusia dalam bentuk pelatihan-pelatihan dengan bekerja bersama semua lembaga yang memungkinkan untuk peningkatan SDM,” kata Karding.
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?