Per Maret 2017, DMAS Raih Penjualan Rp222 Miliar
iVOOXid, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) membukukan penjualan sebesar Rp222 miliar pada triwulan pertama 2017. Itu artinya, penjualan DMAS per Maret 2017 turun 62,24% dibanding realisasi penjualan per Maret 2016 sebesar Rp588,39 miliar.
“Pendapatan pada triwulan pertama tahun ini memang lebih rendah dibanding per Maret 2016. Tingginya pendapatan di triwulan pertama 2016 akibat dibukukannya penjualan perseroan sebesar Rp572 miliar kepada PT SAIC International Indonesia. Penjualan itu pendapatan perseroan pada periode tersebut,†papar Tondy Suwanto, Direktur DMAS, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (28/04/2017)
Tondy mengemukaan, kendati DMAS baru membukukan pendapatan Rp222 miliar pada triwulan pertama tahun ini, tetapi perusahaan pengembang kawasan industri Deltamas di Cikarang tersebut masih memiliki backlog penjualan yang cukup tinggi untuk dibukukan pada tahun ini.
Tondy menjelaskan, penjualan lahan industri yang tercatat sebesar Rp179 miliar per Maret 2017 memberikan kontribusi sekitar 80,63% dari pendapatan konsolidasi perseroan. Disamping itu, perseroan juga mulai memperoleh kontribusi pendapatan dari segmen penjualan komersial serta kenaikan kontribusi pendapatan di segmen residensial.
Sepanjang triwulan pertama tahun ini, perseroan memperoleh kontribusi dari segmen hunian dan komersial masing-masing sebesar 3,8% dan 12,1%. Disamping itu, segmen rental dan segmen hotel secara keseluruhan juga mulai menunjukkan kontribusi yang signifikan sebesar 3,6%.
Pada 2016, kontribusi segmen industri mencapai 98,7% dari pendapatan konsolidasi. Sisanya berasal dari kontribusi segmen hunian sebesar 1,3%. Bahkan, per Maret 2016, segmen komersial belum memberikan kontribusi bagi pendapatan konsolidasi perseroan.
“Itu semua sesuai dengan rencana dan upaya perseroan untuk melakukan diversifikasi pendapatan dengan mengembangkan sarana pendukung di lahan industri perseroan. Perubahan kontribusi ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk mewujudkan kawasan terpadu Kota Deltamas dan meningkatkan pendapatan berulang,†tukas Tondy.
Pencatatan pendapatan dari segmen komersial turut mendongkrak marjin Perseroan. Marjin laba kotor Perseroan meningkat dari 57,4% di kuartal pertama tahun 2016 menjadi 68,5% di kuartal pertama tahun ini, Adapun, laba kotor tercatat Rp152 miliar.
Selain marjin laba kotor, marjin laba bersih DMAS naik dari 46,1% menjadi 55,4% karena meningkatnya marjin laba kotor dan marjin laba usaha, serta lebih rendahnya kerugian selisih kurs mata uang – bersih. Perseroan juga membukukan laba bersih sebesar Rp123 miliar di kuartal pertama tahun ini.
Dari sisi fundamental, aset Perseroan per 31 Maret 2017 tercatat Rp7,9 triliun dengan kas dan setara kas mencapai Rp1,26 triliun, lebih tinggi dibandingkan posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp7,8 triliun dengan kas dan setara kas mencapai Rp1,22 triliun. Adapun, ekuitas Perseroan per 31 Maret 2017 tercatat Rp7,51 triliun.
Saat ini, Perseroan juga tidak memiliki utang sehingga memiliki ruang yang lebih leluasa untuk mencari pendanaan dalam rangka pengembangan infrastruktur pendukung di kawasan Kota Deltamas.
“Dengan posisi kas bersih yang sangat sehat, Perseroan terus berupaya untuk melakukan ekspansi dan pengembangan Kota Deltamas sebagai kawasan terintegrasi di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri, hunian, dan komersial,†pungkas Tondy.[abr]
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?