IVOOX.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan pengawasan atas impor produk telepon seluler, termasuk seri iPhone 16, sebagai upaya mendukung pertumbuhan produk elektronik dalam negeri. Langkah ini dilakukan untuk memaksimalkan potensi pasar domestik yang sangat besar, mengingat data Badan Pusat Statistik (2023) mencatat Indonesia memiliki 354 juta perangkat ponsel aktif, melebihi jumlah penduduk.

Menanggapi peredaran iPhone 16, Kemenperin mengingatkan bahwa produk ini belum mendapatkan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang diperlukan untuk pemasaran di Indonesia. Namun, Kemenperin mengizinkan iPhone 16 yang masuk ke Indonesia sebagai barang pribadi atau barang bawaan penumpang dan awak, dengan syarat tidak untuk dijual.

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, menyatakan bahwa barang bawaan pribadi ini dibolehkan dengan ketentuan. “Tidak diperjualbelikan dan hanya untuk penggunaan pribadi,” katanya dalam siaran pers yang diterima ivoox.id Senin (28//10/2024).

Febri juga menekankan bahwa iPhone 16 sebagai perangkat postel dapat masuk ke Indonesia melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan aturan maksimal dua unit per penumpang. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2021, barang yang masuk untuk kebutuhan pribadi ini tidak wajib memenuhi persyaratan teknis seperti sertifikasi TKDN.

Perangkat telekomunikasi yang didatangkan oleh produsen dan importir terdaftar wajib memiliki Standar Teknis serta sertifikasi TKDN sebesar 35% agar dapat dipasarkan secara komersial. Saat ini, PT Apple Indonesia belum memenuhi komitmen investasi untuk mengantongi sertifikasi TKDN yang dibutuhkan.

Kemenperin mencatat sekitar 9.000 unit iPhone 16 telah masuk melalui jalur barang bawaan penumpang sejak Agustus hingga Oktober 2024. Produk ini legal selama tidak diperdagangkan, namun akan dianggap ilegal jika ditemukan diperjualbelikan di Indonesia. Febri mengimbau masyarakat untuk melaporkan penjualan iPhone 16 yang berasal dari barang bawaan penumpang, demi menjaga ketentuan dan mendukung ekosistem industri elektronik dalam negeri.