IVOOX.id – Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) kembali merilis hasil riset terbarunya dalam acara Launching Survei Mudik 2025 yang digelar secara daring melalui Zoom pada Senin, 14 April 2025.

Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber ahli, antara lain Pengamat Otomotif Aries Adi Saputra, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno, serta Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti, yang turut membahas tren dan perilaku pemudik selama Lebaran tahun ini.

Dalam paparan surveinya, KedaiKOPI menyampaikan data terkait moda transportasi yang dipilih masyarakat saat mudik, sekaligus mengulas pandangan mereka tentang kualitas infrastruktur dan pelayanan transportasi publik. Survei ini juga menelusuri kebiasaan belanja dan aktivitas para pemudik di kampung halaman.

Hasil survei menunjukkan bahwa 87 persen responden merasa pengalaman mudik tahun ini lebih baik dibandingkan tahun 2024. Dari jumlah tersebut, 54,9 persen mengaku puas, sementara hanya 4,1 persen yang menyebut pengalaman mudik tahun ini lebih buruk.

Peningkatan layanan transportasi umum diyakini menjadi faktor utama naiknya tingkat kepuasan tersebut. Fasilitas yang makin nyaman dan keamanan yang lebih terjaga membuat masyarakat semakin percaya menggunakan moda transportasi massal seperti bus, kereta api, dan travel resmi.

Yang menarik, moda laut seperti kapal mendapatkan tingkat kepuasan tertinggi dari seluruh responden, yakni mencapai 100 persen. Sedangkan untuk moda darat—termasuk kereta api, bus, dan travel—tingkat kepuasannya juga tinggi di hampir semua aspek seperti kondisi armada, terminal, dan akses tiket.

Namun, ada satu catatan penting: ketersediaan tiket kereta api masih menjadi kendala. Hanya 15,2 persen responden yang merasa puas dengan ketersediaan tiket kereta, menjadikannya sebagai poin terendah dalam aspek layanan transportasi.

Motor Tetap Populer Meski Transportasi Umum Meningkat

Meski transportasi publik makin diminati, kendaraan pribadi seperti motor dan mobil tetap menjadi favorit pemudik. Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menegaskan bahwa motor masih banyak digunakan karena alasan efisiensi biaya dan fleksibilitas.

“Meski layanan umum semakin baik, pemudik tetap banyak yang memilih motor karena lebih hemat dan praktis,” ujar Djoko.

Ia juga mengingatkan bahwa tren penggunaan motor untuk mudik bukanlah hal baru. Fenomena ini, menurutnya, telah berlangsung sejak tahun 2005. Namun, Djoko mengingatkan risiko keselamatan, terutama ketika pengendara membawa barang berlebihan selama perjalanan mudik.