Maskapai Kurangi SDM Imbas Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar

28 Oct 2023

IVOOX.id - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah menjadi permasalahan serius bagi perusahaan maskapai di Indonesia. Imbasnya dirasakan terutama dalam pengelolaan biaya, di mana bahan bakar (avtur), pemeliharaan, dan suku cadang menjadi kategori biaya yang signifikan dalam mata uang dolar.

Dalam menghadapi tantangan ini, perusahaan maskapai telah menerapkan strategi pengurangan sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu langkah untuk menjaga keseimbangan keuangan.

Daniel Putut, Presiden Direktur Lion Air Grup, menjelaskan strategi yang diambil oleh grupnya untuk menghadapi depresiasi rupiah terhadap dolar ialah dengan mengurangi Sumber Daya Manusia SDM.

 "Jumlah layanan tetap, normal. Salah satunya, skenarionya seperti itu (pengurangan SDM). Kita harapkan sampai di peak season 2023 ini ada perbaikanlah dari sisi minat penumpang, baik penguatan mata uang, kemudian harga minyak dunia turun. Kita sama-sama berdoa, itu yang bisa kita lakukan," ujar Daniel dalam Seminar Hari Penerbangan Nasional di Jakarta Jumat (27/10/2023).

Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI), Alvin Lee, menggambarkan dampak pelemahan rupiah terhadap biaya operasi maskapai penerbangan.

"Pekan-pekan ini, nilai tukar rupiah sudah mendekati Rp16 ribu per dolar. Padahal biaya operasi maskapai penerbangan ini tidak lepas dari nilai tukar rupiah. Tiga unsur utama dalam biaya operasi maskapai penerbangan ini adalah pertama avtur sekitar 36 persen, pemeliharaan sekitar 16 persen, dan sewa pesawat atau penyusutan itu 14 persen. Jadi total 66 persen," ujarnya pada kesempatan yang sama.

Ia menambahkan biaya operasional pesawat rata-rata menggunakan mata uang dolar, sehingga hal ini menjadi penyebab pengeluaran peruahaan maskapai kian membengkak.

"Pemeliharaan tidak lepas dari suku cadang, harganya dalam dolar atau euro. Penyusutan ini jelas atau sewa pesawat juga valuta asing, avtur ini juga mengikuti fluktuasi tersebut. Jadi ketika rupiah melemah, ini menjadi beban yang cukup serius bagi maskapai penerbangan, terutama maskapai penerbangan di Indonesia ini hidupnya dari rute domestik, rute internasionalnya tidak seberapa. Rute domestik penghasilannya rupiah karena tiketnya dijual dalam rupiah, tapi biaya-biayanya banyak dalam dolar. Jadi di atas kertas kelihatannya laba, tapi prakteknya belum tentu laba. Ini menjadi tantangan yang dihadapi oleh maskapai penerbangan sehari-hari." Tuturnya.

Sebagaimana diketahui, nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak stagnan atau melemah tipis sebesar 0,00 persen atau 0,5 poin. Ini menjadi Rp 15.920 dari sebelumnya Rp15.920 per dolar AS.

Putu Eka Cahyadi, Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, menjelaskan bahwa meskipun nilai dolar terus melambung, perusahaan maskapai tetap harus mematuhi batas atas yang telah ditetapkan oleh regulasi. "Walaupun nilai dolar melambung selama batas atas tidak berubah, kita tidak bisa melampaui itu. Respon kami tetap menjaga sesuai dengan regulasi," kata Eka.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong