Menteri Investasi Ngaku Tak Terlibat Proses Masuknya Starlink di Indonesia

11 Jun 2024

IVOOX.id – Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku tak dilibatkan dalam pembahasan teknis masuknya Starlink, layanan internet yang disediakan oleh perusahaan SpaceX milik Elon Musk di Indonesia. 

"Saya tidak meng-handle langsung di Starlink saya juga tidak pernah, tim saya juga tidak pernah untuk melakukan pembahasan teknis terkait adanya Starlink," kata Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI yang tayang secara daring di kanal YouTube DPR RI pada Selasa (11/6/2024).

Bahlil mengatakan pihaknya hanya tahu soal adanya investasi Starlink melalui data Online Single Submission (OSS) atau Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik. tim dari BKPM diklaimnya tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan teknis masuknya Starlink di Indonesia.

"Saya jujur ini, Starlink ini investasinya menurut OSS, Starlink ini investasinya Rp 30 milyar ini menurut data OSS. Tenaga kerjanya tiga orang yang terdaftar. Tapi kalau ditanya mengapa dan bagaimana itu posisi kami karena jujur kami tak pernah membahas ini secara teknis, jadi kami tidak terlibat," ujarnya.

Bahlil mengaku tak bisa memberikan penjelasan lebih selain dari data OSS yang bisa dia akses. Namun prinsipnya, jika secara prosedur tidak menyalahi aturan maka Kementerian Investasi akan memprosesnya.

"Tetapi karena ini adalah investasi juga merupakan bagian tanggung jawab kami untuk menjelaskan. Prinsipnya adalah selama tidak menyalahi aturan itu dibuka sesuai dengan aturan, maka kami akan melakukan proses," katanya.

Kendati demikian Kementerian Investasi kata dia hanya berperan dalam mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) saja, apabila sudah melalui prosedur teknis di Kementerian terkait yang mengurus soal teknisnya.

"Kami hanya terkait pendaftaran NIB-nya saja terus kemudian izin dasar aja, dan itu keluar tanpa harus ketemu tim, lewat OSS sudah bisa, selama sudah ada ACC dari kementerian teknis itu sudah jalan, jadi kajiannya lewat kementerian teknis, itu mungkin," katanya.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong