OIKN Ungkap Ekosistem di IKN Sudah Rusak Sebelumnya

28 Dec 2023

IVOOX.id - Myrna Asnawati Safitri Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN (Ibu Kota Nusantara) mengungkapkan bahwa sebagian besar ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara telah mengalami kerusakan sebelumnya, bahkan sebelum ditetapkan sebagai calon ibu kota baru Indonesia. 

Dalam Konsultasi Publik Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati IKN secara virtual pada Rabu (27/12/2023), Myrna Safitri menyampaikan bahwa pemulihan ekosistem dan keanekaragaman hayati (Kehati) di IKN menjadi pekerjaan rumah (PR) yang berat.

"Dalam situasi ekosistem yang ada di IKN, yang kita ketahui bahwa sebagian besar itu telah mengalami kerusakan, bahkan sebelum ditetapkannya IKN. Diperlukan upaya-upaya ekstra untuk melindungi Kehati dengan melakukan pemulihan pada ekosistem yang ada," ucap Myrna.

Myrna menyoroti tanggung jawab Otorita IKN dalam menjaga keanekaragaman hayati di IKN, terutama karena 65 persen dari total lahan IKN akan dijadikan kawasan lindung hijau.

"IKN akan jadi sebuah kota berkelanjutan kelas dunia. Tentu kami punya kewajiban untuk menyelaraskan kegiatan-kegiatan yang ada dengan berbagai kewajiban-kewajiban internasional," tambahnya.

Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN, Pungky Widiaryanto, menambahkan bahwa ada 3.889 spesies yang masuk dalam daftar Kehati di IKN, termasuk beberapa yang masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), yang berarti terancam punah.

Dalam daftar tersebut terdapat 36 jenis mamalia, 39 burung, 89 ikan, 12 herpetofauna, 2 serangga, 180 invertebrata laut, 81 tumbuhan, dan 1 jamur.

OIKN bersama mitra terkait berupaya mendeteksi keberadaan flora dan fauna di calon ibu kota baru tersebut. Pungky dan timnya menyoroti keberadaan pesut di sekitar wilayah IKN.

"Khusus di perairan, kami dibantu Yayasan RASI melakukan survei di Teluk Balikpapan dan Muara Jawa dengan hasil perjumpaan 13 pesut atau irrawaddy dolphins dan dua kali lumba-lumba. Memang terjadi penurunan kerapatan populasi pesut, diduga, masih dalam pengamatan lebih lanjut," tutur Pungky.

Pada tahun 2045, IKN di-setting sebagai sebuah kota hutan yang menjadi kota netral karbon dan juga sebagai kota dengan keanekaragaman hayati yang tinggi.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong