OJK Sebut IHSG Terpengaruh Sentimen Ketidakpastian Global

11 Feb 2025

IVOOX.id – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyampaikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah terpengaruh oleh sentimen ketidakpastian di tingkat global.

"Memang, karena kalau secara global juga masih uncertainty,” ujar Inarno setelah Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) Tahun 2025 di Jakarta, Selasa (11/2/2025), dikutip dari Antara.

Selain itu, Ia mengatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) turut mempengaruhi pergerakan IHSG.

“Kita punya dolar juga terjadi pelemahan. Ini yang salah satu yang juga mempengaruhi terhadap indeks,” ujarnya

Dari tingkat global, pada Senin (10/2/2025), Presiden AS Donald Trump telah menandatangani kebijakan untuk tarif 25 persen atas impor baja dan menaikkan tarif aluminium menjadi 25 persen dari 10 persen, yang keduanya akan berlaku pada 4 Maret 2025.

Trump juga berencana menerapkan tarif balasan terhadap negara yang mengenakan pajak tinggi terhadap impor AS, yang mana kebijakan ini mengikuti tarif sebelumnya yang diberlakukan terhadap China.

Dengan rencana kenaikan tarif itu, pelaku pasar khawatir akan berdampak terhadap kenaikan inflasi di AS, yang berpotensi membuat bank sentral AS The Fed akan semakin sulit untuk menurunkan tingkat suku bunga acuannya.

Saat ini, pelaku pasar sedang menantikan laporan inflasi utama AS, diantaranya data Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2024 akan dirilis pada Rabu (12/2/2025), dan klaim pengangguran mingguan awal dan Indeks Harga Produsen akan dirilis pada Kamis (13/2/2025).

Pelaku pasar juga tengah menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell di hadapan Kongres pada Selasa (11/2/2025) pagi waktu Amerika Serikat (AS) atau pukul 22.00 WIB.

Dirut BEI Sebut Waktunya Beli di Tengah Koreksi IHSG

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa saat ini merupakan momentum bagi pelaku pasar untuk melakukan aksi beli saham di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

It's time to buy,” ujar Iman di sela-sela Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) Tahun 2025 di Jakarta, Selasa (11/2/2025), dikutip dari Antara.

Ia tetap optimis terkait dengan kinerja IHSG ke depan di tengah volatilitas pasar akibat berbagai sentimen dari tingkat global.

“Optimis, habis turun naik,” ujar Iman.

Ia menekankan pelaku pasar perlu melihat investasi untuk jangka panjang bukan hanya dalam jangka pendek.

“Kita bicara investasi jangka panjang, bukan cuma pendek,” ujar Iman.

Iman menyebut BEI akan selalu menjaga kualitas dari perusahaan- perusahaan tercatat, sehingga mengharapkan apresiasi dari para pelaku pasar, terutama domestik baik institusi maupun individu.

Sebagai upaya untuk membantu investor menghadapi kondisi pasar yang penuh ketidakpastian di tingkat global, BEI berencana meluncurkan beberapa instrumen keuangan baru salah satunya yaitu Short Selling dan Intraday Short Selling (IDSS).

BEI menargetkan peluncuran instrumen itu dalam waktu dekat, kemungkinan sekitar bulan Maret 2025 atau awal kuartal II-2025, yang diharapkan akan memberikan lebih banyak opsi strategi bagi investor, terutama saat pasar mengalami fluktuasi tinggi dalam waktu singkat.

Data penutupan perdagangan Bursa pada Selasa (11/2/2025) sore, IHSG ditutup melemah 116,15 poin atau 1,75 persen ke posisi 6.531,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,17 poin atau 1,44 persen ke posisi 762,09.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.273.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,94 miliar lembar saham senilai Rp 12,67 triliun. Sebanyak 182 saham naik 446 saham menurun, dan 327 tidak bergerak nilainya.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong