Serikat Buruh Apresiasi Kehadiran Presiden di Peringatan May Daya 2025
IVOOX.id – Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Dunia Shoya Yoshida mengatakan kehadiran Presiden Prabowo Subianto pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Monumen Nasional (Monas) merupakan bukti komitmen Pemerintah Indonesia terhadap kesejahteraan buruh.
“Perayaan May Day tahun ini sangat bersejarah karena dihadiri oleh Kepala Negara. Kehadiran Bapak Presiden merupakan bukti nyata dari komitmen pemerintah terhadap masa depan buruh dan kesejahteraan buruh di Indonesia,” kata Shoya dalam sambutannya saat peringatan Hari Buruh Internasional 2025 di Monas, Jakarta, Kamis (1/5/20250, dikutip dari Antara.
Menurut Shoya, Hari Buruh Internasional bukan sekadar perayaan, melainkan juga simbol dari perjuangan dan solidaritas kaum buruh. Ia menyebut, perayaan May Day hari ini tidak mungkin terjadi tanpa persatuan dan solidaritas buruh.
“Konfederasi Serikat Buruh Internasional akan terus mendukung perjuangan kawan-kawan buruh di Indonesia,” ucapnya.
Menurut dia, Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 168/PUU-XXI/2023 yang mengamanatkan kepada pembentuk undang-undang untuk menyusun Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru.
“Pascaputusan Mahkamah Konstitusi, sangat penting bagi kita semua kaum buruh di Indonesia untuk bekerja sama dengan pemerintah dan pengusaha dalam menyusun Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru, yang adil, inklusif dan melindungi hak-hal dasar buruh di Indonesia,” ucap Shoya.
Sementara, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menanggapi janji-janji yang disampaikan Prabowo Subianto dalam pidatonya saat peringatan May Day 2025.
“Ini benar-benar keberpihakan Pak Prabowo sebagai hadiah kepada buruh,” ucap Said saat ditemui usai peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (1/5/2025), dikutip dari Antara.
Ia juga mengatakan bahwa kehadiran Presiden Prabowo dalam peringatan Hari Buruh tahun ini merupakan sejarah yang berulang.
Prabowo, kata dia, menjadi presiden kedua yang menyambangi buruh saat May Day setelah presiden pertama Soekarno.
Kedatangan Presiden Prabowo makin lengkap dengan jawaban atas enam tuntutan yang disampaikan KSPI.
Menurut Said, Presiden telah menjawab seluruh tuntutan konfederasi buruh lewat janji-janji yang disampaikan dalam pidatonya.
Presiden, imbuh dia, berjanji membentuk dewan kesejahteraan buruh nasional, satuan tugas pemutusan hubungan kerja (satgas PHK), mengupayakan upah layak, mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pelindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT), menyusun UU Ketenagakerjaan yang baru, hingga mengesahkan RUU Perampasan Aset.
Di samping itu, Said juga menyoroti Presiden akan mempertemukan para tokoh serikat buruh Indonesia di Istana Bogor, Jawa Barat.
Presiden Prabowo menyampaikan pidatonya di depan ratusan ribu buruh di lokasi May Day. Ia menjanjikan sejumlah hal pada buruh. Selepas pidato tersebut, serikat buruh yang diwakili oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat turut memimpin massa menyanyikan lagu kaum buruh "Internasionale".
Presiden Prabowo pun terlihat antusias ingin ikut serta menyanyikan lagu bersama buruh. Prabowo turut mengepalkan tangannya ke udara, di tengah teriknya cuaca. Ia sempat melepas seragam safarinya saat lagu kaum buruh "Internasionale" berkumandang.
Kemudian, Kepala Negara yang saat itu mengenakan topi biru berjalan ke arah depan panggung dan melemparkan topi dari kepalanya itu ke kerumunan massa.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya yang mendampingi Presiden, kemudian memberikan topi lainnya yang berwarna senada kepada Presiden.
Prabowo pun berjalan ke arah samping panggung untuk kemudian kembali melemparkan topi itu ke massa yang sedang menyanyikan lagu buruh.
Presiden Prabowo pun kemudian menanggalkan baju safari krem yang biasa dikenakannya saat kunjungan kerja.
Baju safari itu dilemparkan ke kerumunan massa, sehingga Presiden Prabowo hanya mengenakan kaus dalam berwarna coklat muda yang tampak basah karena keringat. Usai melepas dan melempar baju safari ke massa, Prabowo kembali mengepalkan kedua tangannya ke udara, seraya membangkitkan semangat kaum buruh.
Saat meninggalkan area panggung utama, Presiden Prabowo tak lupa melayani swafoto dengan para pimpinan serikat buruh, hingga membagikan kaus kepada massa saat dari Maung putih, kendaraan dinas yang membawanya pergi meninggalkan lokasi.
Berhasil Login.....
Gagal Login
Komentar
Edit Komentar
Hapus Komentar
Anda yakin ingin menghapus komentar ?