IVOOX.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit pada Oktober 2024 masih melanjutkan double digit growth sebesar 10,92 persen yoy menjadi Rp 7.656,90 triliun. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan itu didorong utamanya dari jenis kredit investasi yang tumbuh sebesar 13,63 persen.

"Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 13,63 persen, diikuti oleh Kredit Konsumsi 11,01 persen, sedangkan Kredit Modal Kerja 9,25 persen," kata Dian dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Bulan November 2024 di Jakarta, Jumat (13/12/2024).

Dian mengatakan, ditinjau dari kepemilikan bank, bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu sebesar 12,64 persen yoy. Berdasarkan kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 16,08 persen, sementara kredit UMKM juga tetap tumbuh sebesar 4,76 persen.

Lebih lanjut Dian menyampaikan, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tercatat tumbuh sebesar 6,74 persen yoy menjadi Rp 8.751,16 triliun, dengan giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 6,72 persen, 7,43 persen, dan 6,18 persen yoy.

"Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,20 persen dan NPL net sebesar 0,77 persen. Secara umum, tingkat profitabilitas bank (ROA) sebesar 2,73 persen menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil," katanya.

Ketahanan perbankan kata dia juga tetap kuat tecermin dari permodalan (CAR) yang berada di level tinggi dan meningkat yaitu sebesar 27,07 persen dan menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global.