Pemerintah Temukan Lagi Beras Impor Ilegal, Kini Masuk Batam

27 Nov 2025

IVOOX.id – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sekaligus Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah kembali menindak praktik impor pangan ilegal, utamanya beras, yang terjadi di Batam, Kepulauan Riau.

"Ada laporan dari Batam melalui Lapor Pak Amran yang menyampaikan bahwasannya ada beras (dari luar Indonesia) yang sementara perjalanan sandar, sandarnya jam 11 malam, kemudian kami langsung konfirmasi. Kami komunikasi dengan seluruh aparat pemerintah setempat dan amankan beras 40 ton," ujar Amran dalam siaran pers dikutip Rabu (26/11/2025).

Amran mengatakan, keberpihakan terhadap petani pangan dalam negeri sangat dipentingkan oleh pemerintah. Untuk itu, pasokan pangan pokok strategis bagi masyarakat perlu diutamakan bersumber dari produksi dalam negeri.

"Jadi perlu kami sampaikan bukan nilai 40 tonnya, tetapi yang kita harus jaga adalah semangat petani kita untuk tanam. Jangan sampai petani kita ada 115 juta orang itu demotivasi. Sekarang ini motivasinya luar biasa untuk berproduksi di mana kebijakan yang dikeluarkan Bapak Presiden itu ada 19 regulasi, Perpres sampai Inpres untuk mempermudah petani kita," katanya.

Adapun mengenai rincian penindakan di Batam dijelaskan oleh Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani. Menurutnya praktik ilegal ini dapat merusak harga beras di pasaran domestik.

"Berasnya 40,4 ton. Gula pasirnya 4,5 ton. Minyak gorengnya 2,04 ton. Tepung terigunya 600 kilogram terus susunya 900 liter. Parfumnya itu ada 240 pieces. Mie impornya ada 360 pieces. Kemudian frozen food itu ada 30 dus. Kemudian yang ditangkap itu ada 3 kapal," urai Rizal.

"(Warga asing) tidak ada, Hanya 5 ABK (Anak Buah Kapal) yang ditangkap. Jadi yang terperiksa baru 5. Berasnya memang masih disegel. Ini pasti berpengaruh. Ini yang membahayakan. Nanti merusak harga pasar," kata Rizal.

Sebelumnya, pemerintah juga telah melakukan penindakan terhadap impor beras sebanyak 250 ton yang masuk ke wilayah Sabang, Aceh. Informasi yang dihimpun Bapanas dalam rapat tindak lanjut impor beras 250 ton di Sabang (24/11/2025), 200 ton telah berada di gudang pengimpor. Sisanya 50 ton masih ada di kapal dan belum ada pembongkaran.

Komentar

Berhasil Login.....

Gagal Login

Back to Top

Komentar berhasil di tambah

Komentar berhasil di Edit

Komentar berhasil di Dihapus

Anda Harus Login

Tidak Boleh Kosong